Orideknews.com, MANOKWARI, – Berdasarkan dari laporan kasus Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sampai dengan tahun 2018 dilaporkan sebanyak 7.234 kasus HIV /AIDS (HIV 5.705 kasus dan AIDS 1.405 kasus) dan sebanyak 838 orang meninggal.
Jumlah kasus ini secara geografis tersebar dihampir seluruh wilayah Provinsi Papua Barat dan banyak kasus ditemukan didalam kelompok masyarakat umum. Hal ini dikatakan kepala dinas kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parrongan, Kamis, (12/12/2019).
Menurutnya, dari hasil Survei Terpadu HIV dan Perilaku di Tanah Papua tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan Depkes, melaporkan bahwa di Provinsi Papua dan Papua Barat, epidemi HIV cenderung telah memasuki populasi umum yakni telah menyebar ke 2,3 persen populasi masyarakat umum dewasa usia 15 – 49 tahun.
Dia menjelaskan, dalam rangka merespon situasi HIV AIDS itu, Dinas Kesehatan berserta jajarannya melaksanakan kebijakan Kementerian Kesehatan RI yaitu Fast Track 90-90-90 yakni pemeriksaan HIV kepada 90 persen Populasi dan dari yang terinfeksi HIV 90 persen mendapatkan pengobatan ARV dan dari yang sudah mendapatkan ARV 90 persen virus tersupresi. Dengan Strategi strategi STOP (Suluh-Temukan-Obati-Pertahankan).
“Salah satu upaya melakukan pencarian kasus di masyarakat, pada tanggal 3 – 7 Desember 2019 dilaksanakan pemeriksaan HIV ke Kampung terpilih secara serentak di 7 Kabupaten/Kota di Papua Barat yakni Kabupaten Pegunungan Arfak, Sorong Selatan, Raja Ampat, Teluk Wondama, Manokwari Selatan, Maybrat dan Tambrauw,” kata Otto.
Lanjut, sebutnya, kegiatan itu dilaksanakan oleh tim yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas setempat. Dengan 2 cara yaitu dengan mengumpulkan masyarakat di satu tempat dan mendatangi masyarakat dari rumah ke rumah.
Otto mengungkapkan, dengan hasil dari 1715 orang yang diperiksa, ditemukan 13 orang yang positif HIV, 2 orang perlu pemeriksaan ulang dan sebanyak 1700 orang dengan hasil negatif.
“Antusias masyarakat dalam permeriksaan ini sangat luar biasa, ini merupakan modal utama, sehingga kegiatan ini perlu dilanjutkan dan dilaksanakan semakin massif oleh dinas kesehatan dan puskesmas. Dengan harapan semakin banyak orang yang dites, semakin cepat kita ketahui statusnya dan segera bisa memberikan pengobatan,” harap Otto.
Dengan begitu, tambah Otto, sehingga orang HIV bisa hidup normal bahkan bisa lebih sehat dan lebih produktif dari orang biasa, karena HIV ada obatnya. “Kuncinya Segera Periksa dan ketahui Status Kita,” tutupnya. (ALW/ON).
