OridekNews.com, Manokwari, – Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat menggelar pelatihan penyusunan kurikulum muatan lokal pendidikan khusus se-Papua Barat tahun 2023.
Kegiatan yang digelar 6-8 Juni 2023 di salah satu hotel ini bertujuan untuk menyusun kurikulum lokal pendidikan khusus Sekolah Luar Biasa (SLB).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Abdul Fatah melalui ketua panitia pelaksana, Timotius Kambu mengatakan penyusunan kurikulum diharapkan ada capaian yang diperoleh dengan penetapan jenis muatan lokal yang harus diterapkan disatuan pendidikan.
“Hal yang kedua, SLB mempunyai karakteristik tersendiri karena anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga memerlukan perhatian khusus dari Pemerintah, mempersiapkan baik silabusnya kemudian bahan mengajarnya, kemudian alat peraganya,” ujar Kambu Selasa, (6/6/23).
“Karena macam-macam anak-anak yang berkebutuhan khusus. Ada yang tunanetra, tuna rungu banyak dalam tanda kutip berkebutuhan khusus. Sehingga kurikulum lokal ini, diarahkan dalam rangka itu untuk menyiapkan mereka,” jelasnya lagi.
Menurut Kambu, SLB di Papua Barat saat ini ada satu unit. Sementara ada upaya pemerintah untuk menambah dibeberapa kabupaten di Papua Barat.
Selain mempersiapkan itu, tetapi ada anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah umum yang dikenal dengan Pendidikan inklusi, harus mempersiapkan sesuai dengan karakteristik anak-anak, kemudian ada pendampingan guru yang memiliki keahlian untuk itu.
Maka itu lanjut Kambu, pihaknya harus menyiapkan guru untuk ada di satuan pendidikan umum itu guna menjawab kebutuhan yang dimaksud.
“Tidak semua anak-anak mereka mau ada di SLB, karena mungkin menyangkut ke pandangan orang tua dan masyarakat. Sehingga mereka mau ada di pendidikan umum tetapi kita perlu untuk pendidikan itu,” terang Kambu kepada media ini.
Dikatakannya, sesuai dengan PP 106, tugas pokok penyelenggaraan satuan pendidikan di Provinsi itu adalah Pendidikan khusus, yang sebelumnya SMA SMK sudah dialihkan kembali ke kabupaten/kota.
“Hari ini kami punya tugas adalah melakukan pembinaan dan peningkatan mutu dari SLB itu sendiri. Output yang diharapkan disini adalah terjadi kesepakatan karena disini ada hadir Dinas Pendidikan kabupaten yang ada di Papua Barat, dari SLB dan teman-teman dari SMA Taruna dan SMA keberbakatan. Ada kesepakatan dimana menentukan jenis kurikulum yang bisa diterapkan disatuan Pendidikan,”tambah Kambu. (ALW/ON).
