Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat, Jacob S Fonataba mengatakan hasil panen padi di kabupaten Manokwari Selatan untuk tahun ini akan dibeli oleh bupati Manokwari Selatan, Markus Waran.
Pernyataan Fonataba ini sebagai kabar gembira bagi petani milenial Papua Barat secara khusus di Manokwari Selatan.
“Hasil panen tahun ini berasnya akan di beli dulu oleh Bapak Bupati Manokwari Selatan, jika ada lebih akan di beli Bapak gubernur papua barat,” kata Fonataba.
Sebagai pengawal Program Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kostratani di daerah Papua Barat, pada Minggu, (3/5/2020), Fonataba bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mansel, H. Boa melakukan kunjungan lapangan di Kampung Margorukun, Oransbari, Manokwari Selatan.
Pada kesempatan itu, kata Fonataba, diperkirakan seluas tiga perempat hektar garapan petani milenial Kampung Margorukun akan dipanen pekan depan.
Lahan yang berada di kampung tersebut, jelas Fonataba hanyalah sebagian kecil dari luasan panen yang ada di Manokwari Selatan.
Menurutnya, Hal itu dilakukan dikarenakan stok beras yang ada di gudang bulog hingga saat ini hanya mampu mensuplay hingga tiga bulan mendatang.
Mantri Tani, Yunandar mengaku, pihaknya siap mendukung langkah dinas Pertanian.
“Kami siap mensupley beras yang berasal dari Manokwari Selatan. Varietas cigelius yang kami gunakan mengingat provitasnya yang tinggi, 6 kilogram ukuran ubunan 2,5 meter kali 2,5 meter,” tuturnya.
Sebagai penanggungjawab program Kostrani Papua Barat, direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), drh. Purwanta menyatakan, generasi tani milenial Polbangtan Manokwari turut mengawal Program Pembangunan Pertanian yang ada di Manokwari Selatan.
“Melalui Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) II dan Pendampingan Pembangunan Pertanian, kami mensupport seluruh kegiatan yang ada di lapangan,” jelas Purwanta.
Dikatakannya, keberadaan mahasiswa Polbangtan Manokwari juga bertujuan untuk mendukung ketersediaan pangan khususnya di Papua Barat.
Lanjut, sebut Purwanta, keberhasilan petani milenial Manokwari Selatan juga didukung oleh peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat, Sukiyem dan Sikem.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan, menegaskan, meski wabah covid-19 melanda, pertanian tidak boleh berhenti. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat pembatasan masuknya pasokan pangan dari berbagai daerah, khusunya ke wilayah Papua Barat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan), Prof. Dedi Nursyamsi, juga menaruh harapan besar pada PPL untuk menerapkan penyuluhan pertanian terpadu dan moderen berbasis Kostratani. (RR/ON)