Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama, Henock Waprak menyebut pelayanan pemeriksaan di wilayahnya mengalami sedikit kendala dalam pemeriksaan malaria akibat kosongnya stok Rapid Diagnostic Test (RDT).
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Orientasi Pelayanan Terpadu Program Malaria dengan Kesehatan Maternal dan Neonatal Tahun 2023 yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari, 15 September 2023.
Menjawab itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melalui kepala Seksi P2P, Edi Sunandar menjelaskan, RDT kini pengadaannya dilakukan Kementerian Kesehatan RI yang disuplai ke Provinsi dan selanjutnya ke kabupaten kota.
Menurut Edi, dalam dua tahun terakhir, kebijakan penganggarannya telah berubah. Biasa pengadaan terpusat di Kementerian dengan APBN, namun kini penganggarannya di daerah dengan alokasi DAK non fisik.
“Sehingga kabupaten diharapkan merencanakan pengadaan sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi permasalahannya adalah, jadwal pengadaan yang kadang molor. Harusnya Maret-April sudah berposes Mei-Juni sudah ada barang, itu molor hingga sekarang,” ungkap Edi.

Hal tersebut yang membuat adanya kesenjangan, Kementerian juga lanjut Edi, masih menunggu pengadaan tahun 2023. Walaupun sedang mengalami kelangkaan, pihaknya mencari solusi dengan tetap melakukan skrining dengan menggunakan slide.
“Dilapangan tetap mengambil slide tetapi diperiksa di Puskesmas, sambil menunggu, pengadaan RDT selanjutnya,” terangnya.
Untuk wilayah kerja yang tidak memiliki tenaga analis, solusi yang dilakukan dengan membawa slide hasil pemeriksaan ke puskesmas terdekat yang memiliki fasilitas mikroskop.
Edi mengaku stok RDT di Dinkes Provinsi masih ada, tetapi jumlahnya sedikit sehingga akan diprioritaskan bagi wilayah yang bersifat emergency. (ALW/ON).
