Dosen di Universitas Papua Manokwari itu, mengisahkan suka duka dan semangatnya melawan infeksi Covid-19 hingga akhirnya sembuh.
Dr. Agus Sumule tak hentinya berterima kepada kepada Tuhan atas apa yang nyata dalam hidupnya. “Terima kasih banyak untuk doa-doa yang sudah Bapak dan Ibu panjatkan, demikian pula ucapan simpati dan dorongan semangat yang Bapak dan Ibu berikan ketika kami mengisolasi diri di rumah,” sebut Sumule.
Dosen tersebut menegaskan bahwa, Covid-19 itu nyata!. Penularannya sangat cepat dan tidak memilih-milih. Dia (Covid-19) tidak peduli kita sementara belanja, bercengkerama dengan keluarga, atau melaksanakan tugas dinas. Kalau kita tidak hati-hati (menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak, cuci tangan, dll), maka peluang kita tertular itu sangat besar. Apalagi pada situasi sekarang ini.
“Tetapi saya punya kabar baik bagi kita semua, kabar baik yang saya simpulkan dari pengalaman saya dan keluarga,” ungkapnya.
Pertama, kata Sumule, harus selalu fit, harus selalu sehat. Dia mengaku bahwa dia adalah sebenarnya penderita diabetes. Menurut para dokter dia termasuk kategori orang yang paling mudah tertular Covid-19, dan bisa berakibat fatal.
“Tuhan Yesus baik. Sejak Februari 2020 saya sudah mengubah pola hidup dengan mengkonsumsi obat secara benar, olah raga, akan sehat, tidak minum soft drink dan minuman manis. Ketika tertular Covid-19 pada minggu ke-2 Agustus 2020, kebugaran/fitness saya sudah jauh lebih baik dibandingkan Februari 2020. Menurut saya, itu yang membuat tubuh saya bisa meng-`handle’ virus ini,” tutur Sumule dalam keterangan tertulisnya via WhatsApp beberapa waktu lalu.
Kedua, harus selalu gembira, harus selalu semangat. Menurutnya hari di mana hasil tes swab dengan PCR keluar, dan ia dinyatakan positif, hari itu juga istri dari seorang sepupunya di Jayapura meninggal dunia karena Covid-19. Sumule menelepon sepupunya itu dan kedua menangis. Ketika saya memberitahu bahwa saya baru saja menerima hasil tes PCR dan positif, sepupu saya itu seperti langsung melupakan kesedihannya sendiri,” kisahnya.
Sepupunya dengan tegas meminta agar Sumule dan keluarga selalu semangat. Katanya, ” Iparmu itu meninggal karena begitu mendengar dia kena Covid, dia langsung patah semangat dan `drop’ mental!” seru sepupu Sumule.
Apa yang dikatakan sepupu Sumule, diakuinya sangat benar. Kata Sumule, seorang pendetanya sebut saja Pdt. Tandi Randa, mengirim ayat dari Amsal 18:14 “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” Ini kata seorang dokter yang setiap hari mengunjungi kami melalui telepon atau bertandang ke rumah. “Semangat membuat antibodi semakin deras diproduksi; semakin banyak antibodi, imunitas kita semakin tinggi; semakin tinggi imunitas, semakin tangguh tubuh kita melawan Covid-19,” terangnya.
Ketiga, perlu support yang kuat dari keluarga dan tetangga serta handai tolan. Sumule dan keluarga berterima kasih untuk bapak dan Ibu yang sudah mengirim kata-kata bijak penuh semangat kepada dia dan keluarga, melalui sms, ketika terinfeksi. Sumule mengaku, tertolong luar biasa oleh para tetangga yang memberikan support. “Ketika saya diberitahu sudah positif, saya langsung menelepon tetangga-tetangga yang berbatasan halaman dengan kami. Saya memberitahu, bahwa atas izin Puskesmas Amban, kami berencana untuk isolasi mandiri di rumah. Mereka sangat mendukung,” jelas Dosen tersebut.
Sumulepun berterima kasih pada pimpinan Unipa dan Faperta serta bapak dan Ibu yang membawa ubi (singkong, ubi jalar, keladi, talas), sayur, buah (pepaya, pisang, dll), kue (macam-macam kue), papeda, susu, vitamin, uang, daging ayam, ikan, dan banyak lagi. Tidak saja keluarganya terbantu dalam hal materi, tetapi juga membuatnya tambah semangat, karena dia tahu ada para sahabat yang begitu mengasihi dan mau supaya dia dan sembuh.
“Jadi, Bapak dan Ibu, intinya: Covid-19 ini bisa dikalahkan. Sangat bisa. Dengan menjaga kesehatan tubuh tetap fit/prima, selalu tersenyum dan semangat, dan sudah barang tentu dengan memohon belas kasihan Tuhan Yang Maha Baik bagi kita, maka yang tertular pasti bisa sembuh kembali. Salam hormat,” tutup Sumule.
Penulis: Tomi Warpur