Orideknews.com, MANOKWARI, – Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat, Napoleon Fakdawer menanggapi viralnya berita terkait oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dapil Papua Barat yang menonton film dewasa di kantor DPR RI Senayan.
Menurut Fakdawer, dua tiga hari sebelum viralnya video itu, Komnas Perlindungan Anak melalui Kementerian Perempuan dan Anak di Jakarta, baru menyelesaikan rancangan undang-undang tentang hak-hak anak dan juga pornografi.
“Menariknya dewan di Senayan di rumah dewan yang terhormat ini juga keluar undang-undang yang melarang tentang pornografi, tetapi dua hari sesudah undang-undang itu dikeluarkan, dewan yang terhormat dapil Papua Barat atas nama HM itu menonton dan divideokan menonton film,” jelasnya.
Fakdawer menyayangkan karena di tengah-tengah Indonesia hari ini menghadapi situasi konflik, juga di situasi pelaksanaan umat Islam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, tetapi juga umat Kristen yang melaksanakan paskah dan seorang tokoh yang Menurut Fakdawer, itu sebenarnya telah menunjukkan etiket yang tidak baik dan moral yang tidak baik.
Sebagai seorang Anggota Dewan dapil Papua Barat, Fakdawer nilai Oknum tersebut telah memberikan contoh yang tidak baik.
“Dia ada di Papua Barat, tinggal di Papua Barat tetapi sampai hari ini tidak pernah kami lihat orang ini ada di Papua Barat, dan KTP yang saya dapat itu KTP Jakarta. Itu sebabnya kami berpikir bahwa Markus Waran sebagai pimpinan dalam PDIP di Provinsi Papua Barat, masih banyak orang yang punya moral baik, masih banyak orang yang menunjukkan etiket yang baik tidak harus kita memberikan contoh teladan yang tidak baik bagi orang lain,” tuturnya.
“Apalagi dewan yang menurut kami adalah representative masyarakat yang ada di Papua Barat, itu sebabnya sebagai ketua Komnas Perlindungan Anak Papua Barat, saya memohon kepada ketua PDIP Provinsi Papua Barat untuk melihat persoalan ini, supaya kita memberikan contoh yang baik. Itu sebabnya perlu ada figur, masih banyak figur yang baik, jadi jangan sampai kemudian kredibilitas partai yang luar biasa ini dikotori dengan pornografi yang hari ini, menjadi perang kita di Komnas di Indonesia,” lanjut Fakdawer.
Dirinya mengatakan ada aksi-aksi yang dilakukan jika pimpinan partai PDIP Papua Barat tidak merespon, tidak menanggapi apa yang terjadi dan perlu diklarifikasi andaikata, memang itu dilakukan sengaja atau tidak sengaja harus dijelaskan.
“Kami cinta PDIP kami mau supaya partai wong cilik ini harus hadir di Papua Barat dan untuk menjadi partai yang mewakili hati masyarakat kecil di Papua Barat. Perlu ada tokoh yang ada di DPR RI adalah mereka yang punya moralitas baik, punya perilaku yang baik. Ini yang saya harapkan dalam waktu yang tidak lama, kami juga akan bikin aksi untuk penandatanganan kesepakatan petisi untuk menolak secara tegas, oknum yang melakukan kegiatan menonton film di rumah rakyat,” beber Fakdawer.
Dia akan membangun kekuatan masyarakat bawah juga dengan beberapa Ormas seperti Parlemen Jalanan Papua Barat, untuk melakukan hal yang terbaik.
“Kami cinta PDIP agar bisa menjadi partai yang representative datang dari masyarakat itu sebabnya, kami berharap apa yang terjadi hari ini menjadi catatan penting untuk kita semua dan kami berharap bila perlu diganti saja. Bila perlu diganti supaya kita mendapatkan orang yang representative yang punya hati dan punya punya perilaku baik, kita tidak butuh orang yang menunjukkan contoh yang tidak baik,” jelas Fakdawer.
Ketua DPR RI, Puan Maharani tambah Fakdawer diminta merespon apa yang sudah dilakukan oknum Anggota DPR RI tersebut. Puan juga dapat melihat persoalan itu bukan persoalan yang biasa, karena itu tentang keterwakilan dewan yang mewakili masyarakat bawah secara khusus di Papua Barat. (ALW/ON).