Orideknews.com, MANOKWARI – Plt. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan, Prawati Y Ahoren, S.ST.,M.Kes mengaku orang tua siswa SD 30 Ransiki di Manokwari Selatan sempat menolak terlaksananya imunisasi Campak dan Rubella.
“ Memang mereka tolak tapi hari Rabu kami (Dinkes) melakukan sosialisasi dan penyuluhan disekolah, akhirnya mereka terima,” ucap Prawati melalui sambungan telepon kepada www.orideknews.com, Jum’at, (10/8/2018).
Menurutnya, penolakan diimunisasi karena warga termakan isu hoax yang menyebar di media sosial bahwa imunisasi akan membahayakan anak-anak.
“Justru kami melakukan imunisasi ini untuk mencegah tidak terjadi seperti yang bapa ibu dengar,” ucap Prawati mencontohi sosialisasi pihaknya pada warga.

Ia menjelaskan bahwa, saat sosialisasi itu, sekaligus Dinkes Mansel melakukan imunisasi bagi sekitar 267 anak.
“ Hari itu disaksikan oleh orang tuanya anak-anaknya di vaksin semua, “ bebernya.
Ia mengaku penolakan itu akibat kurangnya informasi terkait pentingnya imunisasi dan juga dampak yang ditimbulkan jika imunisasi tidak dilakukan.
“ semoga dengan adanya imunisasi MR yang dilakukan secara serentak anak-anak kita pada usia 9 bulan sampai 15 tahun sehat sebagai generasi penerus yang tetap sehat kuat dan mampu bersaing di dunia pendidikan dan pekerjaan,” harap Prawati. (RED/ON)
