Orideknews.com, Manokwari, – Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional agar mencapai target yang dibutuhkan bahkan melampauinya.
“Yang tahap pertama itu terkait dengan budidaya. Bagaimana pengembangan jagung untuk bisa kita produktivitasnya terus meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan bahkan melampaui target yang ada,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan Mentan untuk menyiapkan pengelolaan mulai dari pemetikan hingga pengolahan pascapanen. Mentan juga diminta untuk menyiapkan pasar bagi komoditas jagung.
“Jadi tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian, akan main di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung kita khususnya di dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik di secara nasional maupun secara global,” jelasnya.
Presiden berharap jika produksi jagung nasional sudah memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maka kelebihan hasil produksi tersebut bisa diekspor ke luar negeri.
Presiden juga meminta Mentan untuk secara bertahap memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang masih banyak seperti di Papua Barat. Seperti diketahui, di Papua Barat dari 11.000 hektare lahan jagung yang ada baru 33 persen yang dimanfaatkan dengan baik.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan beberapa komoditas pertanian terintegrasi karena ada jagung, sayuran, bahkan kolam lele dan unggas.
Ia menyebut, Kementerian Pertanian tengah menggencarkan sistem pertanian terintegrasi, khususnya sektor tanaman jagung. Tanaman itu bisa dijadikan pakan ternak yang dapat digunakan untuk menopang satu sama lain.
“Di situ sistemnya berputar tidak ada yang terbuang (zero waste). Maka, keuntungan petani akan lebih maksimal. Ini yang kita akan bangun,” tuturnya.
Dedi berharap tahun ini integrated farming sudah dapat diimplementasikan di kabupaten masing-masing. Targetnya adalah 20 hektare lahan jagung dengan produktivitas di atas 6 ton atau bahkan bisa 7 ton per hektare.
Merespon hal yang disampaikan Presiden Jokowi, Mentan dan Kepala BPPSDMP Kementan, Gubernur provinsi Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, sejumlah pejabat di provinsi Papua Barat, Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan dan Papua Muda Inspiratif pada Rabu, (22/12/21) secara simbolis menanam jagung di Kampung Makwan, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyatakan, Papua Barat memiliki luas lahan wilayah 99.000.761,63 km persegi dengan luas lahan pertanian 2.889.411 hektare, dengan demikian, lahan di Papua Barat cukup tersedia.
“Kita bisa memanfaatkan lahan tersebut, untuk mensejahterakan masyarakat, dengan hal ini memerlukan sinergitas semua pihak mulai dari kementerian dan pemerintahan dan masyarakat dapat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkap Gubernur. (RR/ON)