Orideknews.com, MANOKWARI, – Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan menerima hasil Rencana Induk (Master Plan) Pembentukan SMA Taruna Kasuari Nusantara, Selasa, (25/5/21) yang diserahkan Penanggungjawab penyusunan Master Plan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si.
Prof Charlie menyerahkan Master Plan yang berjumlah 270 halaman tersebut kepada Gubernur, usai melakukan rapat evaluasi tim kerja pembentukan SMA Taruna Kasuari Nusantara di salah satu hotel di Manokwari.
Master Plan berisi itu berisi panduan terkait syarat dan prasyarat pendirian dan pengelolaan SMA termasuk penjaringan siswa-siswi, penjaringan guru dan tenaga pendidik, racikan kurikulum khusus, sarana dan prasarana, kelembagaan pengelolaannya, dukungan keuangan, dukungan keamanan serta dukungan kebijakan keberlanjutannya.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan dengan menerima Master Plan tersebut, diharapkan masing-masing pihak mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan dan menindaklanjuti pembangunan SMA Taruna Kasuari Nusantara.
“Kita harapkan tahun ini sudah jelas kita akan menerima siswa-siswi dari semua SMP yang ada di Papua Barat,” jelas Gubernur.
Sementara, Prof Charlie mengaku walaupun tim mengalami rintangan dalam memperoleh data dan infromasi secara optimal karena masa pandemik, tim ini dapat menyelesaikan tepat waktu.
Kata dia, master plan tersebut, sebagai pedoman untuk proses selanjutnya, dimana telah disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah mulai dari pengumpulan data, analisis dan penulisannya.
“Tentunya penyusunan rencana induk ini sesuai dengan cakupannya tidak akan mengatur secara detail. Ini akan menjadi pedoman umum dan kalau tidak mengikutinya akan keluar dari visi dan misi pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara, apalagi sekolah ini sudah mulai beroperasi pada bulan depan,” tuturnya.
“Rencana induk ini juga menekankan pada pendekatan ‘Stepwise’ yang artinya pengelola SMA ini akan melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan hasil monitoring, evaluasi dan pembelajaran sampai pada saat kondisi yang sudah optimal sebagai standar pengelolaan sekolah khusus ini,” tambah Prof Charlie.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba menyebut, sebelum dilakukannya proses penerimaan siswa, pihaknya melakukan sosialisasi kepada kepala dinas di masing-masing kabupaten kota.
“Tidak hanya dengan kapala dinas saja, tetapi dengan kepala bidang SMP. Kenapa kita mengundang kepala bidang SMP, kita mau supaya sosialisasikan hal ini secara baik. Kita juga akan meminta rangking siswa dari satu hingga sepuluh agar diseleksi,” beber Barnabas.
Setelah itu, kata dia akan ada video conference dari Gubernur bersama para pimpinan daerah se-kabupaten kota di Papua Barat pada Juni 2021 mendatang.
“Sehingga hal ini tidak hanya menjadi sepengetahuan kepala dinas dengan sekolah-sekolah dibawah saja tetapi paling tidak pemerintah setempat juga tahu,” tutur Barnabas.
Untuk diketahui, tim khusus bentukan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat terdiri dari tim ahli dari UNIPA, Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, Praktisi Guru dan perwakilan Mitra Pembangunan.
Proses penyusunan Master plan ini sudah dicetuskan sejak Januari 2021 kemudian dimulai dengan mendiskusikan hasil studi kelayakan pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara yang telah disusun oleh Balitbangda Provinsi Papua Barat kemudian dilanjutkan dengan penentuan syarat dan prasyarat pendukung pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara.
Kemudian dilakukan Analisis terhadap data dan informasi sebagai bahan dalam penyusunan Master plan dan rekomendasi penting sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan SMA ini.
SMA Taruna Kasuari Nusantara Layak Didirikan
Sebelumnya, pada 10 Mei 2021 lalu, wakil ketua Tim kajian, Meky Sagrim memaparkan bahwa, tujuan studi kelayakan dalam aspek teknis, keuangan, sumber daya manusia, standar nasional pendidikan, kelembagaan, dukungan masyarakat serta penjaminan mutu dihadapan Gubernur Papua Barat.
Dalam paparannya, Meky Sagrim menyatakan Jumlah sekolah SMA masih belum mencukupi untuk menampung lulusan SMP setiap tahun, sehingga pendirian Unit sekolah baru masih sangat dibutuhkan.
Alasan dibentuknya SMA Taruna Kasuari Nusantara karena lulusan SMA Sederajat di Papua Barat yang diterima di perguruan tinggi terkemuka masih sangat kecil.
Selanjutnya, angka partisipasi murni untuk jenjang pendidikan SMA sederajat di provinsi Papua Barat masih rendah.
Pembentukan SMA unggulan Kasuari Nusantara juga sejalan dengan visi misi gubernur Papua Barat terwujudnya provinsi Papua barat yang aman, sejahtera dan bermartabat dan salah satu misinya yaitu peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia Papua Barat yang berdaya saing global.
Selain itu, SMA unggulan kasuari nusantara dibentuk guna menjawab permasalahan pendidikan di Papua Barat.
SMA Taruna Kasuari Nusantara ini akan menggunakan eks BLK Manokwari dengan luas lahan 17 hektar yang dimiliki Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Terdapat sejumlah fasilitas yang dapat dimanfaat, yakni 3 ruang yang dapat digunakan sebagai ruang kelas dengan luas 102 meter persegi. Untuk laboratorium IPA dan Komputer akan bekerjasama dengan SMA Negeri yang ada di Manokwari. (ALW/ON)