Tujuan wakil rakyat republik Indonesia asal Papua dan Papua Barat ini, untuk bertemu dan melihat secara langsung kondisi enam anak asli Papua yang merupakan aktivis mahasiswa yang sedang menjalani penahanan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
“Jadi kami ingin memastikan bahwa kondisi adik-adik mahasiswa dalam kondisi yang aman, dan sekaligus kami ingin mendengar secara langsung kasus yang mereka alami, termasuk sebelum penangkapan maupun selama menjalani penahanan penahanan di Mako Brimob,” kata Sekjen Forum Kerjasama DPR RI dan DPD RI, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum, Jumat (15/11/2019).
Wamafma mengatakan, mereka yang datang bertemu 6 orang anak asli Papua itu masing-masing Yorris Raweyai, Filep Wamafma, Pdt Wamang ketiganya dari DPD RI asal Papua dan Papua Barat, sedangkan wakili DPR RI dapil Papua, Welem Wandik.
Dijelaskan Wamafma, dari hasil pertemuan itu akan diambil langkah-langkah politik dalam kerja-kerja politik antara DPR dan DPD RI. Data lain yang mereka dapati dari anak-anak asli Papua yang adalah aktivis mahasiswa Papua ini segera ditanggapi persoalan yang mereka sudah hadapi saat ini.
“Untuk itu Senin pekan depan akan kami ambil langkah politik, maka dari forum dan Pansus Papua DPD RI akan memanggil pihak terkait untuk membicarakan masalah tersebut,” kata Wamafma.
Dari hasil pertemuan itu, pihaknya mendapat informasi bahwa mereka dalam kondisi baik. Hanya saja pengakuan mereka bahwa penanganan kesehatan kepada mereka sangat lama. Bahkan diantara mereka masih ada yang sakit dan belum tertangani secepatnya.
Dia berpendapat bahwa dari hasil pertemuan itu sudah sangat falid untuk mereka segera advokasi mencari solusi penyelesaian masalah yang mereka hadapi saat ini.
Dengan kunjungan itu juga menjadi penting untuk kerja Pansus Papua DPD RI dalam penanganan masalah HAM Papua. (EN/ON)
error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)