Orideknews.com, Manokwari Selatan, – Petinju utusan Manokwari Selatan (Mansel), Ramadhan Weriuw dijadwalkan bertarung melawan Geisler AP. Meski waktu pelaksanaan diundur, gelaran tinju bertajuk Round to Round Mansel Super Fight akan tetap diupayakan terlaksana.
Matchmaker Manokwari Selatan (Mansel), Anggiat Wanma memastikan sertifikat vaksinasi akan menjadi syarat utama bagi penonton untuk menyaksikan aksi para petinju nasional di kabupaten berjuluk Segitiga Emas tersebut.
Hal tersebut diungkapkan matchmaker pemegang sertifikat internasional tersebut saat bertemu Sekda Mansel, Hengky Tewu, di ruang kerja Sekda, Kamis (15/7/2021).
“Kalau soal jadwal belum ada, karena kita juga harus melihat pandemi ini, dan menunggu sampai pemerintah mengizinkan. Tapi dalam pelaksanaannya nanti, kita tidak pungut biaya untuk tiket masuk. Gantinya, bagi siapa saja yang ingin datang menyaksikan aksi para petinju nasional ini, harus memiliki sertifikat vaksinasi,” jelasnya.
Dikatakannya, langkah itu bertujuan agar olahraga tinju bisa ikut berperan membantu pemerintah dalam upaya peningkatan cakupan vaksinasi.
“Kalau soal tinju atau sepak bola itu memang jadi magnet yang luar biasa diminati. Dan ide ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan cakupan vaksinasi. Meski begitu, tentu saja selama pagelaran tersebut, protokol kesehatan kita terapkan secara ketat,” ujarnya.
“Kita juga berkordinasi dengan Pak Sekda, kalau bisa petinju yang sudah berada di Mansel ini bisa ikut mensosialisasikan pentingnya vaksinasi, sembari menginformasikan terkait sertifikat vaksin jadi tiket masuk nonton tinju. Pasti cakupannya akan meningkat pesat,” lanjut Wanma.
Ide Wanma tersebut mendapat respon positif dari Sekda Hengky Tewu. Apalagi kata Tewu, hingga kini cakupan Vaksinasi di Mansel masih tergolong rendah.
“Sampai saat ini, cakupan kita baru ada di angka 20 persen. Sedangkan sebenarnya, target kita Agustus sudah harus 70 persen. Jadi masih sangat jauh. Jadi, pandemi covid ini butuh kerjasama dan partisipasi semua pihak,” tutur Tewu.
Sekda juga optimis, apabila sosialisasi terkait tiket tinju diganti dengan sertifikat vaksin, bisa merangsang banyak orang untuk mau divaksin.
“Kalau untuk pelaksanaan gelaran tinju itu, saya tidak berani dan bukan wewenang saya untuk mengizinkan. Itu ada di kepala daerah, dengan melihat beberapa pertimbangan. Tapi, kalau semua peserta, penyelenggara dan penonton wajib vaksin, bisa membantu upaya kita memerangi Covid-19,” tutup Sekda. (PTC/ALW/ON)