Orideknews.com, MANOKWARI, – Generasi Tani millennial Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari yang tergabung dalam kelompok “Pastor” memanfaatkan Hand Tractor untuk mengolah tanah di sekitaran Kampus Polbangtan.
Hasil olahan tanah itu dipetakan guna budidaya sawi hijau. Kelompok “Pastor” yang mengolah tanah adalah mereka yang ada dilingkungan kampus dan tidak bisa pulang ke kampung halaman dikarenakan tidak ada akses penerbangan maupun kapal.
Tenaga Pengajar Bidang Pertanian, Immanuel Womsiwor, S.ST., M.I.Kom memfasilitasi mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan dengan menyediakan sarana dan prasarana budidaya sayur mayur.
“Mahasiswa andalan yang ada sini dari jaman masih sekolah tinggi banyak yang berasal dari toraja, nama Pastor memang sudah ada dari dulu, Pasukan Toraja lengkapnya,” ungkap Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian, Y. Yan Makabori, S.P., M.Si.
Menurut Yan, setelah adanya kelompok Pastor, menginsipirasi mahasiswa lain untuk ikut bercocok tanam.
Dikatakannya, kelompok yang baru dibentuk belum memiliki nama, asal daerah masing-masing anggota pun beragam, namun semangat mereka juga tidak kalah dengan Kelompok Pastor untuk menjalankan budidaya pertanian. Pertanian tidak berhenti meski wabah covid-19 melanda.
Sementara itu, direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan vokasi pertanian sudah menjadi kewajiban kami untuk menyiapkan generasi tani milenial yang mampu menggunakan mesin pertanian dalam mengelola lahan pertanian seperti hand tractor ini.
Dalam mengolah tanah, sebut Purwanta, agar efisiensi dan efektivitas dari segi waktu, biaya, serta tenaga petani mulai menggunakan hand tractor.
Alat ini juga menjadi solusi pertanian dalam mencegah covid-19. Pengolahan tanah dapat dilakukan oleh satu orang dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga tidak perlu banyak orang yang berkumpul di lahan.
Kata Purwanta, kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan), Prof. Dedi Nursyamsi menekankan agar pertanian harus tetap berjalan, Karena petani itu sehat selalu berada di lahan terkena sinar matahari.
Tidak hanya tenaga medis yang berjasa menangani wabah Covid-19, lanjutnya Prof. Dedi menyatakan, Petani juga berperan penting dalam menjaga ketersidian bahan pangan, tentunya dengan menjalankan protokol pencegahan Covid-19. (RR/ON)