Orideknews.com, MANOKWARI, – Mahasiswa Politeknik Pembangunan (Polbangtan) Manokwari terus dibekali ilmu pengetahuan agar mampu bersaing hingga manca negara. Selain dibekali dengan ilmu pertanian, mahasiswa juga dibekali dengan ilmu teknologi melalui kursus komputer agar mampu mengasah soft skill dan menjadi sumber daya manusia yang maju, mandiri, dan modern.
Hal tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menekankan peningkatan kapasitas SDM. Menurutnya SDM menjadi faktor penting dalam pembangunan pertanian.
“Saat ini, sektor pertanian telah memasuki era teknologi digital, sehingga para generasi muda perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi”,tegas SYL.
“Pertanian, saat ini, tidak sama dengan sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelligence, satelit sudah main. Pertanian itu keren,” tambahnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Mahasiswa Polbangtan harus mampu bertindak untuk mengasah hard skil dan soft skill dimanapun berada.
“Polbangtan harus mampu melahirkan lulusan yang qualified dalam membantu peningkatan produktifitas dan daya saing pertanian,” ungkap Dedi
Oleh karena itu, Polbangtan Manokwari terus menggenjot kompetensi mahasiswa. Karena mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Pelatihan yang digelar diikuti oleh mahasiswa tingkat 1 semester dua, dengan menggandeng Lembaga Kursus Bahari Komputer. Kegiatan tersebut akan selama satu minggu dengan mengajarkan teknik dasar dalam mengoprasikan Komputer.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk peningkatan soft skill mahasiswa dalam penguasaan IT. “Karena kita masih menemukan beberapa mahasiswa kesulitan dalam mengoprasionalkan komputer, sehingga melalui kegiatan ini dapat menjadi bekal mahasiswa,” kata Purwanta
Ia pun berharap bahwa kedepan mahasiswa tidak hanya sekedar mampu menggunakan peralatan IT, tetapi mampu membuat sebuah inovasi dengan memadukan teknologi dan pertanian. “Dengan begitu mahasiswa sebagai masa depan pembangunan pertanian siap menghadapi era digitalisasi 4.0″,tambahnya. (MRN/RR/ON)
