Orideknews.com, MANOKWARI, – Menanggapi komentar negatif publik terhadap Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Papua Barat yang disebut tak mengakomodir Orang Asli Papua (OAP) dalam pembagian proyek, ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Papua Barat, Adriana Imelda Daat angkat bicara.
Dia menegaskan, Hipmi bukanlah organisasi yang mengurusi proyek, melainkan Hipmi adalah organisasi profesi yang menghimpun para pengusaha muda diseluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Papua Barat.
“Hipmi organisasi mandiri, organisasi kader. Tidak ada bagi-bagi proyek, Hipmi menawarkan networking (jaringan) yang sangat luas jadi tidak ada bagi-bagi proyek,” beber Adriana.
Dia pun membantah rumor yang mengatakan Hipmi Papua Barat menerima pekerjaan senilai Rp100 Miliar dari Kementerian setiap tahun namun tidak dibagikan kepada pengusaha OAP.
“Ini merupakan informasi yang sangat tidak bertanggungjawab, memang kami pernah dipanggil Presiden Jokowi ke istana, namun tidak ada janji seperti rumor yang beredar,” ujarnya.
Menurut dia, Hipmi Papua Barat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung selagi profesinya adalah pengusaha.
“Entah itu kontraktor ataupun apa saja profesi pengusahanya asal berbadan hukum, bahkan Hipmi juga terbuka bagi UMKM. Karena Hipmi ini menawarkan networking dari daerah sampai ke pusat dan luarnegeri,” tambah Adriana. (ALW/ON)
