Masa reses itu, Ketua MRP-PB menggunakan untuk jaring aspirasi masyarakat (Asmara) di Ransiki, kabupaten Manokwari Selatan sebagai wilayah adatnya.
Perwakilan masyarakat adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama dan dewan adat suku, perwakilan pemerintah dan kalangan politik DPRD Mansel ikut memberikan masukan dan aspirasi.
Dengan harapan aspirasi itu dapat diperjuangkan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah Pusat. Sebelumnya, Ahoren juga mengatakan bahwa, kabupaten Mansel akan melaksanakan Pilkada serentak 2020.
Menurutnya, saat ini beberapa nama bakal calon akan bertarung pada Pilkada Bupati, wakil bupati Mansel. Untuk itu, siapapun calonnya, harus didukung asalkan daerah Mansel aman.
Ahoren juga menyampaikan beberapa pernyataan tentang kerja lembaga MRP-PB. Diantaranya, ia menyampaikan bahwa MRP-PB telah memiliki logo tersendiri sebagai lambang dimana lembaga kultur adat.
Kemudian disela-sela pertemuan itu, Maxi menampung sejumlah aspirasi dari masyarakat. Aspirasi itu antara lain adalah masyarakat menyatakan sikap kepada MRP tentang tanah hak ulayat masyarakat adat di Mansel untuk dilindungi dengan peraturan daerah.
Masyarakat juga minta dan tegaskan agar gunung botak tidak dibongkar, namun harus dikembangkan menjadi objek pariwisata.
Masyarakat juga menyampaikan untuk tidak ada aktivitas tambang di Mansel, tidak membongkar hutan dan membawa kayu-kayu secara illegal.
Kemudian meminta agar tidak ada orang luar yang melakukan pengrusakan laut Mansel, salah satunya bom ikan.
Dari sisi politik, masyarakat ingin kursi DPR Otsus agar diberikan secara merata kepada masyarakat asli Mansel.
“Kuota bagi perempuan Arfak untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Jalur Otsus harus ada,” kata Nelce Inyomusi.
Dia juga pertanyakan pengumuman hasil tes CPNS di Mansel yang semenjak 2019 lalu hingga masuk tahun 2020 belum juga diumumkan.
Ferry Ahoren, salah satu anggota DPRD Manokwari Selatan yang hadir juga mempertanyakan dana Otsus bagi hamba Tuhan di tanah Papua, khusus di Papua Barat, terutama di Mansel.
“MRP diminta untuk reses khusus kepada para hamba Tuhan agar mendengar aspirasi mereka tentang pelayanan iman kepada masyarakat,” ungkap Ferry.
Untuk menjawabnya, Maxi mengatakan ia akan menampung semua aspirasi tersebut dan diagendakan untuk dibahas di lembaga kultur MRP PB. (EN/ON)
error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)