Orideknews.com, MANOKWARI, – Perkuat pemahaman jurnalis terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) guna percepatan capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) di Kabupaten Manokwari, HAKLI Provinsi Papua Barat melalui dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari gelar media Gathering pada 30-31 Januari 2020.
Kegiatan yang diikuti belasan wartawan ini, dengan agenda menjalin kerjasama dengan jurnalis dan praktisi media, perkuat pemahaman jurnalis tentang STBM dan menghasilkan produk jurnalis mengenai isu STBM di Manokwari. Kegiatan yang dimotori UNICEF ini di gelar di dua tempat berbeda, yakni di salah satu hotel di Manokwari dan Kampung Wamesa, distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Suharso menjelaskan, Media Gathering STBM diharapkan memberikan perubahan perilaku masyarakat khususnya untuk 5 pilar melalui pemberitaan.
“Kita tidak bisa berbuat banyak tanpa peran bapak ibu media untuk memberikan perubahan perilaku masyarakat, peran media inilah yang saya harapkan bisa membantu kita didalam melakukan perubahan perilaku masyarakat khususnya untuk 5 pilar STBM,” ungkapnya.
5 Pilar yang dimaksud Suharso adalah, tentang setop Buang Air Besar Sembarangan (Babs), kebiasaan cuci tangan dengan sabun, pengelolahan sampah rumah tangga, serta pengelolahan limbah rumah tangga dan makan makanan dan air minum yang bersih.
“Kegiatan ini akan berlangsung dua hari dimana setelah kita memberikan paparan kaitannya dengan STBM dalam upaya penurunan stunting, kita berharap bahwa teman-teman media lebih memahami apa itu STBM,” ujar Suharso.
Menurutnya, dari kegiatan ini, para jurnalis akan langsung melihat salah satu Posyandu di daerah Kampung Wamesa, distrik Manokwari Selatan yang sudah melaksanakan 5 pilar yang dimaksud.
“Kita akan memberikan gambaran potretnya sehingga posyandu tersebut, bisa digunakan sebagai percontohan untuk posyandu-posyandu yang lain terutama adalah peran masyarakat didalam menciptakan lingkungan atau sanitasi yang baik dan sehat,” tutur ketua HAKLI Kabupaten Manokwari tersebut.
Suharso menambahkan, khususnya masalah Stunting ada di beberapa wilayah di Distrik Manokwari Utara Kampung Nuni, Distrik Tanah Rubuh, Distrik Sidey akan menjadi fokus pihaknya, dalam penanggulangan masalah stunting di kabupaten Manokwari.
Dikatakannya, karena di daerah-daerah tersebut, menurutnya, angka Stunting diatas nasional yaitu, minimal ada 3 persepuluh dari bayi balita yang mengalami Stunting.
“Banyak faktor yang mengalami stunting salah satunya masalah asupan makanan, masalah pola asuh dan masalah ekonomi masyarakat ini merupakan tugas dan tanggung jawab bersama-sama fokus ke daerah-daerah tersebut untuk menurunkan angka stuntingnya,” sebut Suharso. (ALW/ON)
