OridekNews.com, Manokwari, – Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh (ADINKES) Indonesia menginisiasi pertemuan Lokakarya Petunjuk Teknis Integrasi Aids Tuberkolosis-Malaria (ATM) dengan menggandeng Bappeda Provinsi Papua Barat dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Rabu, (8/2/23) di salah satu hotel di Manokwari.
Melalui lokakarya yang didukung Global Fund itu diharapkan ATM menjadi isu yang ditangani secara serius khususnya di Provinsi Papua Barat.
Ketua panitia pelaksana lokakarya, Suharso menilai perlu ada integrasi, penyelesaian ATM tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tetapi perlu peran dinas lain.
“Untuk petunjuk teknis integrasi ATM ini diselenggarakan tujuannya adalah untuk bagaimana peran pemerintah daerah bisa mendorong penganggaran khususnya untuk program AIDS TB dan malaria,” jelas Suharso.
Dikatakannya, jika pemerintah melihat ATM sebagai masalah serius, harus didukung dengan anggaran yang memadai, di tahun 2023 diharapkan program ATM di tahun 2024 sudah bisa masuk dalam sistem informasi keuangan daerah atau SIPD.
Kegiatan itu sebut Suharso, melibatkan mitra dari konsultan malaria, dari UNICEF yang bisa memberikan kontribusi sehingga malaria di Papua Barat terwujud eliminasi pada tahun 2027, walaupun secara nasional emilinasi ditargetkan tahun 2030.
“Kami dari Adinkes berharap banyak, memang saat ini banyak donor dari luar dari Global Fund, Unicef yang membantu program ATM, tetapi ini juga menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. bagaimana kita bisa meningkatkan, mencegah penyakit apalagi mencegah kematian akibat HIV ini, melalui sumber dana APBD yang ada di daerah,” ujarnya.
“Daerah melalui APBN dan APBD sudah menganggarkan, kita ingin menginventarisir berapa persentase anggaran ketika program ini dibandingkan dengan dana kesehatan secara keseluruhan,” tambah Suharso. (ALW/ON)

