Orideknews.com, MANOKWARI, – Sebanyak 25 orang muda, usia 16 -22 tahun di kabupaten Manokwari mengikuti School of Eco Diplomacy (SED) yang digelar yayasan EcoNusa, 19 -22 November 2019 di Lembanga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Amban, Manokwari Papua Barat.
Program manager Community Emprowering on Natural Resources management Econusa, Natalie Jaya Tangkepayung mengatakan, tahun ini School of Eco Diplomacy 2019 (Sekolah Eco Diplomacy) dilakukan di kota Jayapura dan Manokwari.
Sekolah Eco Diplomacy, kata Natalie ada 3 jenjang, yakni, Tingkat dasar, Tingkat menengah dan Tingkat atas. Setelah dilakukan tingkat dasar akan dilanjutkan tingkat menengah untuk selanjutkannya dijaring lagi menuju Tingkat Atas.
Natalie menjelaskan, Sekolah Eco Diplomacy digelar dengan tujuan generasi milenial mendukung secara langsung komitmen pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sesuai deklarasi Manokwari pada oktober 2018 lalu.
“Aksi-aksi sekecil apapun itu kita dorong untuk anak-anak muda ini lakukan, yang terpenting adalah aksi disekitar tempat tinggal mereka seperti sekolah, kampus dan lingkungan mereka berada. Dari setiap sesi kita tantang mereka untuk lakukan sesuatu guna pelestarian lingkungan,” ujar Natalie, Rabu, (20/11/2019).

Dikatakannya, setelah dilakukan 2 tahap penjaringan, lalu tahap Tingkat Atas akan dilakukan di Jakarta. Dia berharap anak-anak jebolan Sekolah Eco Diplomacy dapat mendapatkan wawasan dari semua aksi yang dilakukan dari tingkat dasar (local) hingga tingkat Atas (nasional).
Gelaran Sekolah Eco Diplomacy ini, jelas Natalie, pihaknya mengundang ahli-ahli yang konsen dibidang lingkungan, untuk memberikan materi seputar Ekosistem, Perubahan Iklim dan lainnya pada setiap sesi.
Untuk diketahui, program Sekolah Eco Diplomacy sendiri, pertama kali diluncurkan pada tahun 2018. Kegiatan dilakukan pada rentang waktu September hingga Desember 2018 meliputi seminar pembukaan, workshop pembekalan dan live-in di kampung Pegunungan Arfak.
Kegiatan ini kemudian diikuti dengan aktifitas shadowing ke kantor kementerian dan kedutaan besar selama dua hari dan ditutup dengan kegiatan Kuliah Umum di Jakarta.
Peserta Sekolah Eco Diplomacy 2018 terdiri dari 29 orang (16 perempuan dan 13 orang laki-laki), 21 orang diantaranya berasal dari Tanah Papua (Merauke, Jayapura, Wamena, Sorong, Manokwari) dan lainnya berasal dari Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bogor, Sulawesi Utara, Surabaya, Pekalongan, Jakarta. (ALW/ON)
