Orideknews.com, Manokwari, – Sebagai tulang punggung pembangunan bangsa dan negara, pemuda perlu diberikan perhatiaan serius oleh Pemerintah Daerah, pasalnya pemuda rentan terhadap berbagai arus globalisasi dan modernisasi yang dapat mengancam semangat kebangsaan.
Guna mengantisipasi pengancaman itu, sejumlah kaum muda menggelar dialog interaktif di lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia (RRI) Manokwari, Kamis, (24/10/2019).
Dalam dialog yang mengusung tema “Masih Melekatkah Semangat Kebangsaan di Kaum Millenial” itu, Purna Pasukan Kibar Bendera Pusaka Nasional, Yunita Lisa Nuboba mengatakan, saat ini rasa semangat kebangsaan dan kecintaan Tanah Air semakin merosot dikalangan generasi milineal di Papua, karena itu diperlukan penanganan serius untuk membangun pemuda di Papua Barat.
Menurutnya, pemuda adalah tulang punggung pembangunan bangsa, untuk bisa itu, agar dapat mengembalikan semangat kebangsaan diperlukaan pembinaan, dan pelibatan pemuda dalam aspek pembangunan.
Purna Paskibra Nasional Tahun 2006 ini, mengaku, jiwa disiplin dan tanggungjawab serta semangat nasionalisme itu, masih terus dikobarkannya melalui latihan yang diberikannya pada junior-junior di Kantor Bupati Manokwari lama.
“Saya lihat selama ini belum ada kegiatan-kegiatan yang secara serius membina pemuda,” ujarnya.
Senada dengan, wakil Karang Taruna Borarsi (Rembors) Manokwari, Armando Idorway, dia menyayangkan sikap pemerintah dan KNPI dalam melakukan pembinaan bagi generasi milenial di Papua Barat secara khusus di Manokwari.
Dikatakannya, aksi 19 Agustus 2019, banyak pemuda yang terlibat. Hal itu, karena kurangnya perhatiaan serius dari pemerintah dalam membina pemuda.
“Karena itu, kepada pemerintah dan KNPI untuk laksanakan kegiatan yang mengembangkan SDM, membentuk watak dan karekateristik dari gernerasi milenial yang kalian bilang nakal agar lebih baik,” sebut Armando.
