Orideknews.com, MANOKWARI, – Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dalam momen event W20 di salah satu hotel di Manokwari, Papua Barat menyebut peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khusus kaum wanita masih harus mendapatkan perhatian serius.
Dikatakan Waterpauw, tantangan yang dihadapi kaum wanita di Papua Barat berupa kekerasan dalam rumah tangga, akses pelayanan kesehatan dasar bagi kaum ibu dan anak, juga kesempatan serta akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak masih memerlukan perhatian.
Data statistik menunjukkan bahwa, isu permasalahan kesetaraan gender perlu mendapat perhatian serius. Hal itu sebut Waterpauw bisa terlihat pada pegawai negeri tahun 2020 di Papua Barat sebanyak 39.068 orang sebanyak 17.963 atau 46 persen adalah wanita.
“Keterwakilan Perwakilan kaum perempuan dalam politik atau DPR Papua Barat periode ini, dari 56 anggota legislatif hanya 8 atau 14 persen yang diwakili oleh perempuan dan didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, dibidang kesehatan dimana tingkat kematian Ibu masih cukup tinggi sekitar 300-350 kematian per 100.000 penduduk atau sekitar 30 sampai dengan 35 persen,” tutur Waterpauw.
Tantangan lain, data dasar awal tentang keadaan perempuan dan kaum disabilitas masih sangat terbatas, jika dibandingkan dengan data tentang sosial ekonomi yang lain. Kedepan untuk perencanaan dan perbaikan keadaan wanita dan disabilitas kita memerlukan data yang valid dan real-time.
“Saya berharap agar momentum pelaksanaan side event woman twenty di Manokwari ini menjadi kesempatan untuk kita bersama melihat kembali akar permasalahan dan berbagai hambatan yang dihadapi kaum perempuan. Tidak hanya di Papua Barat tetapi juga secara nasional dan global untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia dan juga di bumi yang kita huni ini,”
Pelaksanaan Side event W20 harus memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah Papua Barat, Ini kesempatan untuk membagi informasi baik secara langsung maupun lewat delegasi W20 tentang Kemajuan pembangunan di tanah Papua secara khusus di Papua Barat. baik aspek sosial ekonomi maupun keamanan.
Dia mengaku, belum sepenuhnya berhasil membangun sosial ekonomi yang menjawab berbagai persoalan mendasar bagi kaum wanita. Tetapi, sudah ada kemajuan-kemajuan berarti dan bertekad akan terus meningkatkan pembangunan dan memberikan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi kaum wanita.
“Saya percaya tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu waktu yang baik bagi anak-anak dan mama-mama kita di pedesaan khususnya dan wanita yang berkebutuhan khusus,” tambah Waterpauw. (ALW/ON)

