Orideknews.com, Manokwari, – Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Papua Barat melakukan mediasi sekaligus pertemuan bersama orang tua dan para atlit Galatina Papua Barat di kantor KONI Susweni Manokwari, Selasa (2/3/21).
Pada pertemuan itu juga disikapi persoalan internal di kubu Pelatih kepala cabang olahraga Galanita dengan Asprov Papua Barat.
Ketua Harian Koni Papua Barat, Daud Indou mengatakan, persoalan internal semestinya bukan diselesaikan ditingkat Koni. Hal ini harusnya bisa diselesaikan ditingkatan Asprov.
“Saya lihat persoalan ini cukup panjang, maka hari para Atlit dan Orang tua kita panggil menyikapi pernyataan sikap oleh Para Atlit,” ujar Daud.
“Saya mau tegaskan bahwa, persoalan ini harusnya diselesaikan ditingkatan Asprov Papua Barat, bukan di Koni dengan harapan Asprov mampu menyelesaikan hal ini antara Pelatih dan juga Atlit, ini antara suka dan tidak suka di kubu Asprov pelatih,” lanjutnya.
Kata Daud, semua cabang olahraga juga pelatih dan atlit tidak ada persoalan dengan Koni dan Koni tidak pernah mengintervensi.
“Sebab kami merasa bangga karena kekompakan antara pelatih dan Atlit selama ini sehingga bisa lolos ke PB-PON,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata Daud Indou, pergolakan internal di Cabor Galanita ini sehingga beberapa waktu silam, Koni kemudian menyikapi dengan menghentikan Pelatih Kepala, Aples Tecuari.
“Yang menjadi pertimbangan karena dari sisi manejemen, misalnya surat menyurat, kami dapat surat dari Asprov lain tetapi surat dari Pelatih Kepala justru lain, seharusnya secara hirarki Pelatih menyampaikan data kepada Asprov lalu kemudian dari Asprov manyurati Koni,” bebernya.
“Lalu kalau persoalan seperti ini, data mana yang kami pakai untuk mengirim ke PB PON, sementara waktu terus berjalan dan tanggal 15 Maret 2021 merupakan akhir memasukan data para Atlit,” katanya lagi.
Daud mengaku, Tim IT Koni Papua Barat hingga saat ini belum bisa menginput data Atlit Galanita ke PB PON lantaran Mispersepsi yang terus dibangun.
“Bagaimana barang ini jalan kalau antara Pelatih tidak sejalan dengan asisten Pelatih dan pengurus Asprov bahkan dengan Manejer,” bebernya.
Menurutnya, langkah yang diambil Koni agar menyelamatkan atlit yang selama ini telah berlatih untuk mempersiapkan diri.
Atlit Galanita mengajukan keberatan dan protes kepada Pihak Koni terkait pemberhentian Aples Tecuari dari Pelatih Kepala, reaksi para Atlit ini dilakukan dengan menyampaikan rilis ke media ini, selain itu mereka menyurati Koni Papua Barat.
Para atlit mengancam, ramai-ramai mengundurkan diri jika Pelatih Kepala Aples Tecuari tidak di akomodir kembali. Hal ini terungkap saat pertemuan para atlit dan orang tua bersama Koni.
“Apa yang lakukan itu merupakan kesadaran kami sendiri, sebab kami merasa pelatih selama ini baik” ujar salah satu Atlit dalam pertemuan tersebut.
Pihak Koni Papua Barat berjanji dalam waktu dekat akan memutuskan apakah Pelatih Aples Tecuari dipanggil kembali atau tetap diganti. (ALW/ON)