Orideknews.com, MANOKWARI, – Jelang Musda III Partai Golkar Papua Barat 4-5 Maret 2020 mendatang, dua bakal calon ketua DPD Golkar Papua Barat, Mozes Rudi Timisela dan Lambert Jitmau mengembalikan formulir pendaftaran di sekretariat Golkar, Borarsi, Manokwari.
Pengembalian formulir diawali bakal calon petahana, Mozes Rudi Timisela, pada Jum’at, (28/2) dengan dikawal belasan orang pendukungnya. Pengembalian formulir pendaftaran diterima Sekretaris Commite Musyawarah Daerah III, Partai Golkar, Agus Salim Supu.
Timisela yang ditemui awak media usai pengembalian formulir, mengaku, dengan mencalonkan diri sebagai ketua DPD Golkar Papua Barat, dia punya cita-cita besar mendistribusikan kader-kader muda ke panggung politik. Sebab selama ini partai politik selalu dijadikan lembaga buangan.
“Misal anak muda tes pegawai negeri tidak tembus, atau tes tentara tidak tembus atau yang lain baru kemudian partai politik. Akhirnya terkesan partai politik ini adalah buangan,” ujar Timisela pada wartawan.
Padahal, kata Timisela, sesungguhnya tidak demikian, karena jika kadernisasi dilakukan secara baik maka tidak seperti demikian.
“Buktinya saya sendiri, saya sekarang sedang melakukan persemaian bagi anak-anak Papua yang dipersiapkan untuk dikirim pada perhelatan politik tahun 2020. Kemudian 2024 Golkar menargetkan mengirim orang-orang muda, jika pemilik suara memberikan kepercayaan kepada saya, maka saya pastikan grand design besar menyiapkan kader-kader terbaik orang asli Papua, orang muda itu akan kemudian bisa jalan,” tuturnya.
Lanjut Timisela, kepemimpinan yang terjadi saat ini adalah 3 tahun. Sehingga, Golkar membenah diri untuk kemudian menyiapkan proses peralihan kepemimpinan untuk 1 periodenisasi selama 5 tahun.
“Perlu dingatkan kepada publik Papua Barat bahwa, partai Golkar, adalah partai yang sangat terbuka, partai yang sangat dinamis. Kemudian semua proses terbuka untuk mencari calon pemimpin terbaik yang akan memimpin partai Golkar 5 tahun kedepan,” sebut Timisela.
Disinggung terkait dukungan, jelas Timisela, saat ini, dia masih terus lakukan komunikasi politik, karena hal itu merupakan dinamika yang terjadi di pemilihan partai Golkar dan itu sah.
“Partai Golkar juga punya cara bagaimana proses melahirkan pemimpin diujung yang berlangsung dengan soft dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kejadian di Sorong yang kemudian orang harus rebut dan sebagainya,” harap Timisela.
Sementara itu, bakal calon penantang Timisela, Lambert Jitmau usai menyerahkan formulir pendaftaran ke Sekretariat Golkar Sabtu, (29/2) menyatakan, partai Golkar di Papua Barat harus baik.
“Partai Golkar harus baik, jangan hanya partai Golkar baik di kota Sorong. Yang bilang partai Golkar baik itu siapa? Indikatornya apa? Indikatornya itu dilihat di setiap kabupaten, jumlah kursinya berapa?,” tegas wali kota Sorong tersebut.
Kepemimpinan DPD Golkar Papua Barat saat ini, sebut Jitmau, dia tak mau mengucilkan siapapun, namun semua orang pasti mempunya mata untuk melihat keberhasilan sebagai indikator.
“Partai Golkar bukan pendatang baru, partai penguasa dari tempo dulu sampai hari ini, dan untuk Papua Barat, kami tetap teratas, Kota Sorong tidak kalah pentingnya memberikan kontribusi yang besar baik di tingkat II maupun tingkat I,” beber Jitmau seraya mengaku optimis merebut kursi DPD Golkar Papua Barat. (ALW/ON)

1 Komentar
Sukses Buat Figur Golkar Yang Bertarung, Agar Eksistensi Golkar Kedepan lebih baik.