Orideknews.com, MANOKWARI, – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing dan Wakapolda, Brigjen Pol Matius D Fakhiri bersama para Pejabat Utama (PJU) Polda menggelar coffe morning bersama Tokoh Lintas Agama di Provinsi Papua Barat, Selasa, (23/6/2020) di Lobby utama Polda Papua Barat di Anday, Manokwari.
Pada kesempatan itu, Kapolda berharap pada Tokoh Lintas Agama di Provinsi Papua Barat untuk bersama bahu-membahu menjadi corong bagi masyarakat.
Kapolda mengaku, survei litbang Kompas pada tahun lalu, menyatakan Polisi tidak bersahabat dengan masyarakat, bahkan ada sejumlah oknum anggota Polisi mabuk-mabukan. Hal itu sebut Kapolda, membuat pihaknya terus mencoba benahi lingkup Polda Papua Barat dalam hal pelayanan dan pendekatan kepada masyarakat.
“Nah hal itu yang saya pelan-pelan coba lakukan agar anggota saya tidak melakukan seperti itu. Disamping saya juga berusaha untuk dekat dengan masyarakat agar masyarakat tidak meminum minuman keras. Karena ketika meminum minuman keras maka kecelakaan dan timbul pelanggaran hukum lainnya,” tutur Kapolda.
Dia menyebut, saat ini pelayanan Polri tidak mesti memberikan himbauan-himbauan tetapi, harus langsung melayani dengan turun ke lapangan dan bertemu masyarakat, untuk mengetahui kondisi yang diinginkan.
“Saat ini kami bukan pencitraan tapi kami sedang melakukan hal seperti itu, untuk itu bantulah kami di dalam hal mengatasi masalah-masalah kejadian tentang hal-hal yang membuat kita itu perlu komunikasi secara intens,” jelas Kapolda.
Lebih lanjut, dikatakan Kapolda, Tokoh Lintas Agama agar memberikan informasi positif tentang hal-hal yang perlu mendapatkan bantuan dari kepolisian.
Sebut Kapolda, pihaknya saat ini bersama Gugus Tugas berharap Tokoh Lintas Agama agar menyampaikan kepada masyarakat terkait protocol kesehatan dalam penanggulangan wabah Covid-19.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat, Pdt. Sadrak Simbiak menyatakan, komitmennya bersama untuk terus memupuk kebersamaan antar umat beragama dalam menjaga Kamtibmas di Provinsi Papua Barat yang kondusif.
“Ketokohan-ketokohan ini menjadi penting ditengah umat dan masyarakat banyak ini, sehingga terfokus pada keteladanan. Kami juga memberikan contoh dan edukasi-edukasi penting yang sudah disampaikan Kapolda. Kami juga meminta maaf jika ada umat yang bikin pusing kepolisian dalam berbagai hal,” ungkap Pdt. Sadrak.
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, Muhammad Sanusi menyebutkan bahwa, MUI Papua Barat turut serta dalam penanganan Covid-19 dengan telah mengeluarkan maklumat dalam rangka mengikuti protokol kesehatan ketika melaksanakan ibadah di rumah-rumah ibadah.
“MUI Papua Barat tetap bersinergi dengan pemerintah termasuk Polda Papua Barat dalam rangka penanganan Covid-19. Tentunya dalam rangka pencegahan dan penularan mata rantai dari pada Covid-19 ini,” imbuh Muhammad.
Dia menambahkan, MUI Papua Barat juga berkomitmen untuk menjaga Kamtibmas sebab masyarakat di Papua Barat, tentunya berkeinginan hidup nyaman dan tentram sehingga tidak ada perasaan takut dalam menghadapi Covid-19 maupun kamtibmas. (ALW/ON)