Orideknews.com, MANOKWARI, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat terus melakukan upaya untuk menekan angka kasus malaria di sejumlah kabupaten yang angka kasus malarianya tertinggi.
Hal ini dikatakan, Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Edi Sunandar, S.T., M.Si saat ditemui belum lama ini.
Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakli) Provinsi Papua Barat ini menjelaskan, tiga kabupaten yang tercatat memiliki kasus tertinggi, yakni Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama. Pihaknya terus melakukan intervensi.
“Untuk kabupaten yang tinggi (kasus malaria.red) kebijakan kita adalah melakukan intervensi, ini sudah dilakukan di Manokwari, Manokwari Selatan dengan Mass Fever Survey (MFS) lalu melakukan larva siding dengan mencari perindukkan dan diberikan larvasida. Sehingga itu bisa mengendalikan populasi nyamuk Anopheles,” tutur Edi.
Dia menyebut di Kabupaten Teluk Wondama, pada bulan ini pihaknya melakukan pencarian kasus dan dilakukan juga larva siding.
“Harapannya dengan diberikannya kelambu massal pada Oktober 2020 mendatang covered 85 persen itu akan bias menurunkan kasus sekitar 50 persen. Tapi syaratnya dalam satu populasi harus betul-betul memakain kelambu,” tambah Edi. (ALW/ON)